Jualan Sayur lewat Fb Ads? Emang Bisa? Worth it?

Jualan Sayur lewat Fb Ads? Emang Bisa? Worth it?

“Klo menurut Agan, apa produk komoditi gak perlu pakai Ads ya??”

  • Kalau definisi “komoditi” adalah barang sehari – hari, maka jawaban saya adalah: Bisa tetep perlu – perlu aja sih.
  • Kalau definisi “komiditi” adalah barang yang ngambil untungnya sedikit, jawaban saya adalah: Tergantung.

“Tergantung gimana gan?” 

Kalau ngambil untungnya sedikit, tapi berkelanjutan, maka jawaban saya: Tetep gak papa ngiklan.

ASALKAN 1 hal!

ASALKAN: Anda kuat “nafas” (kuat modal) di awal – awal perputaran.

===

Contoh 1 (saya pribadi):

Saya punya bisnis SAAS yang bernama WASeru. Tool untuk bisa melakukan broadcast massal & juga autoresponder kayak email marketing (tapi di WhatsApp).

Cost per acquisition buyernya, sekitar 75 ribu. Per pembeli. Harga paketnya (saat Postingan ini ditulis) ada di 200 ribu.

Dipotong biaya dan lain sebagainya, hanya menyisakan 75 Ribuan.

Apakah untung gede? Enggak juga bagi saya.

Tapiiiii setelah dijalankan selama 3 bulan pertama, tingkat recurringnya (repeat ordernya), sekitar 30%.

Dalam artian: Misalkan ada 10 buyer baru. Di bulan depannya, dari 10 orang itu, 3 orangnya akan jadi pelanggan setia.

Nah saya musti kuat nafas untuk “menafkahi” bisnis ini di 3 bulan pertama, sampe uangnya cukup buat nutup iklan di perjalanannya.

Dan kebetulan, saya kuat “nafas”nya di awal – awal perputaran.

===

Contoh 2 (anak KK Premium):

Ada yang jualan kaos kaki. Kaos kakinya saya gak bisa jabarkan lebih detail ya. Gak enak. Privasi orang.

Intinya, dia per pembelian, cuman untung 5 ribu-an.

Tapi yang beli, RATA – RATA setelah menerima kaos kaki pertamanya, 50-70%an akan langsung beli sekitar 5-10 kaos kaki sekaligus.

Dan dari situlah dia baru “menang banyak”-nya.

===

Case dia diatas, diambil dari testimoni yang dia berikan buat KK.

“Biasa jualan di marketplace,
produk sendiri margin 5 ribuan. 
 
Ini sih baru jualan 80 produk,
sebenarnya sku sih ada 150-an. 
Cuma pada abis produknya.”

“Ini yang beli sekali borongan,
yang wa belum kehitung,
yang beli lewat web terus repeat order
via wa juga belum dihitung.

Awalnya sih ngga nyangka dapat
traffic segini sebelum join KK.”

Kesimpulan:

  • Kalau sudah ngambil untungnya sedikit, terus produknya gak jamin bakalan berulang dibeli terus – terusan,
  • Atau gak bakalan dibeli dalam jumlah banyak sehabis itu (bundling misalnya),
  • Yaaaaaaaaa kalau kejadiannya kayak begitu: Nah bener tuh, gak usah diiklanin sebaiknya.
  • Gak bakalan nutup soalnya.
  • Karena kan kalo ngiklan di FB Ads, yang jelas bukan kayak jualan lewat organik (SEO)!
  • Bukan juga kayak jualan di pinggir jalan (yang gak ada sama sekali keluar biaya untuk akusisi buyer)!

===

Jadi?

Apakah jualan barang seperti yg ada di website diatas, perlu (atau layakkah) diiklankan menggunakan FB Ads?

Jawabannya silahkan direnungkan sendiri 🙂


Baca Sampai Selesai? 3 Kemungkinan:

#1: Ada yang pengen ditanyain? OK, comment dibawah 😉

#2: Pengen dibaca lagi kapan – kapan? OK, biar gampang nyarinya: Share jadi status di FB/Twitter/WA aja! Tombol share, ada di bawah 😉

#3: Anda bertanya – tanya: “Apakah penulis artikel ini punya course yang dijual?”. OK, jawabannya: Ada 😘

Course – course saya:

  • Linknya ada di paling bawah, kalau dibukanya di HP (scroll aja).
  • Kalo lagi di PC, tengok sidebar di samping kiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *