Apakah Form, MUSTI Make Autoresponder eMail?

Apakah Form, MUSTI Make Autoresponder eMail?

“jika menggunakan form apakah harus menggunakan autoresponder email?”

Kalau toko online
kita menggunakan Form,
Apakah itu artinya,
Kita harus menggunakan autoresponder?

Tidak.
Tidak harus menggunakan autoresponder.

===

TENTU kalau digabung dengan
autoresponder,
makin sadis.

Karena barangkali saja
ada yang emang aware sama emailnya,
wah ini sih bisa sekali dayung,
2 pulau terlampaui.

===

Lalu bagaimana cara kita
mem follow up data
calon buyer
yang sudah masuk?

Ya di FU (Follow Up)
menggunakan WhatsApp/SMS!

===

KETIKA saya ngomong “Form”,
saya bukan lagi ngomong:
“pemesanan otomatis
tanpa follow up beserta
otomatis memproses
semua orderannya
tanpa disentuh tangan CS sama sekali”.

Bukan begitu maksud saya ya 🙂

===

Senada nih dengan pertanyaan
dibawah ini.
Saya barengin ya jawabnya.

Saya ulang
ya jawabannya:

Form, Sebagai filter? Iya.

Form sebagai “OK, Karena
lu udah mesen, Berarti lu pasti otomatis
transfer abis ini”? YA ENGGAK LAH! 😂

===

Saat saya terjun shopify (Jualan ke luar negeri
di tahun 2016-pun),
Itu biar kata orang AMERIKA ASLI!
Itu musti masih
di Follow Up!

Itu padahal mereka
kalo mau bayar,
Proses login untuk paymentnya
kurang dr 30 detik loh!

Masih aja ada yg nunda.
Banyak! 30% lah.

Namanya juga manusia.
Kalo bisa nunda, Ngapain
harus dikerjakan cepet – cepet? #Eh 😂

===

Oia, Tapi enaknya
diluar negeri, Follow Upnya
tinggal make email.
Bisa diautomatisasiin pula.

Dan berujung bayar
beneran mereka.

Ya tapi tetep,
Musti di Follow Up!

===

Untuk Indonesia, kalau sudah bisa serba mua muanya otomatis: CANGGIH BENER!

Mungkin 5-8 tahun lagi. Sekarang sih, belom (menurut saya).

Malahan mulai lagi
kemunduran (“Wabah” COD).